Jenis-jenis
awan
Awan dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis klasifikasi,
yang pertama menurut bentuknya, dan yang kedua menurut ketinggiannya.
Jenis Awan Menurut Bentuknya
Awan memiliki bentuk yang bermacam-macam. Secara garis besar awan mempunyai tiga bentuk dasar, yaitu cirus, stratus, dan kumulus
1. Awan cirus (Cirrus), atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu, sangat tinggi, dan biasanya terdiri atas kristal-kristal es.
Jenis Awan Menurut Bentuknya
Awan memiliki bentuk yang bermacam-macam. Secara garis besar awan mempunyai tiga bentuk dasar, yaitu cirus, stratus, dan kumulus
1. Awan cirus (Cirrus), atau awan bulu adalah awan yang tipis seperti serat atau seperti bulu, sangat tinggi, dan biasanya terdiri atas kristal-kristal es.
2. Awan stratus atau awan berlapis
adalah awan yang rata, hampir tidak mempunyai bentuk tertentu, biasanya
berwarna kelabu, dan menutup langit pada daerah yang luas.
3. Awan kumulus atau awan bergumpal adalah awan tebal dengan
gerakan vertikal di bagian atas dan berbentuk setengah bulatan(dome).
Jenis Awan Menurut Ketinggiannya
Selain berdasarkan bentuk, awan juga dibedakan menurut ketinggiannya.
Awan yang tinggi tidak memberikan hujan, sedangkan awan rendah memberikan
hujan. Awan yang tinggi dinamakan alto, sedangkan awan yang rendah
dinamakan nimbus. Jika digolongkan, awan dibagi dalam sepuluh jenis, yaitu
sebagai berikut.
a. Cirrus (Ci) yang tampak tersusun dari serat lembut dan halus, berwarna putih mengkilap bagaikan sutra, serta tanpa bayangan sendiri. Sirus merupakan awan tinggi(diatas 6000 meter) yang terdiri dari kristal es.
b. Cirro Cumulus (Ce) yang tampak menyerupai butir padi berwarna putih dan tanpa bayangan. Terdiri atas kristal es dan merupakan awan tinggi (di atas 6000 meter).
c. Cirro Stratus (Cs) yang berbentuk seperti tirai kelambu halus keputih-putihan dan menghasilkan gejala halo. Awan ini menyerupai tirai asap yang merata. Terdiri atas kristal es dan merupakan awan tinggi (di atas 6000 meter).
a. Cirrus (Ci) yang tampak tersusun dari serat lembut dan halus, berwarna putih mengkilap bagaikan sutra, serta tanpa bayangan sendiri. Sirus merupakan awan tinggi(diatas 6000 meter) yang terdiri dari kristal es.
b. Cirro Cumulus (Ce) yang tampak menyerupai butir padi berwarna putih dan tanpa bayangan. Terdiri atas kristal es dan merupakan awan tinggi (di atas 6000 meter).
c. Cirro Stratus (Cs) yang berbentuk seperti tirai kelambu halus keputih-putihan dan menghasilkan gejala halo. Awan ini menyerupai tirai asap yang merata. Terdiri atas kristal es dan merupakan awan tinggi (di atas 6000 meter).
d. Alto Cumulus (Ac) berwarna
putih atau kelabu yang terdiri atas unsur-unsur berbentuk bulatan terpipih.
Awan ini daat menimbulkan virga dan presipitasi.
e. Nimbo Stratus (Ns) yang berbentuk seragam, Luas, dan berwarna kelabu tua. Sering terdapat koyakan awan di bawahnya yang saling terpisah atau bersambung. Nimbostratus termasuk awan yang tumbuh vertikal, bagian bawah dengan ketinggian 2000 meter, sedangkan bagian atas mencapai 10000 meter.
e. Nimbo Stratus (Ns) yang berbentuk seragam, Luas, dan berwarna kelabu tua. Sering terdapat koyakan awan di bawahnya yang saling terpisah atau bersambung. Nimbostratus termasuk awan yang tumbuh vertikal, bagian bawah dengan ketinggian 2000 meter, sedangkan bagian atas mencapai 10000 meter.
f. Strato Cumulus (Sc)
merupakan lapisan awan yang terdiri atas unsur berupa bulatan terpipih atau
bulatan panjang terpipih. Berwarna kelabu dengan bagian yang lebih gelap.
Langit yang tertutup awan ini tampak berombak. Awan ini merupakan awan rendah
dengan ketinggian 0-2000 meter.
g. Stratus (St) yang tampak seragam dan berwarna kelabu, tetapi tidak menyentuh permukaan bumi. Terdiri atas tetes awan dan dapat menimbulkan hujan. Oleh karena tidak memiliki kristal es, awan ini tidak menimbulkan gejala halo. Stratus menimbulkan hujan dan gerimis.
g. Stratus (St) yang tampak seragam dan berwarna kelabu, tetapi tidak menyentuh permukaan bumi. Terdiri atas tetes awan dan dapat menimbulkan hujan. Oleh karena tidak memiliki kristal es, awan ini tidak menimbulkan gejala halo. Stratus menimbulkan hujan dan gerimis.
h. Cumulus (Cu) yang kelihatan bergumpal, mampat, dan menjulang. Bagian atasnya seperti tonjolan-tonjolan menyerupai bunga kol dengan garis batas dengan batas yang tajam dan tegas. Dasar awan rata dan berwarna kelabu. Bagian awan yang disinari matahari tampak putih cemerlang. Awan ini tumbuh dari arus konveksi, yaitu penguapan yang kuat dan bergerak keatas. Cumulus terdiri atas tetes air dan kristal es pada suhu 0oC. Menghasilkan hujan besar yang mulai dan berhentinya secara mendadak, serta berlangsung cukup singkat, sekitar setengah sampai satu jam.
i. Cumulonimbus (Cb) merupakan awan yang terlihat mampat, tampak berat, dan menjulang tinggi sekali menyerupai gumpalan yang besar. Bagian atas kelihatan tidak tajam dan menyerupai serat halus. Bagian bawah awan tampak koyak dan sering tampak gelap. Cumulonimbus terdiri atas tetes air dan kristal es pada bagian atasnya. Dapat menimbulkan hujan besar, mulai dan berhenti secara mendadak, disertai kilat dan guntur, serta terkadang disertai butiran es.
Dari awan-awan diatas masih ada
jenis awan lainnya, yaitu :
a) Awan nacreus :
·
Berada di lapisan stratosfer
·
Ketebalan ± 30km
·
Menyebabkan perubahan ozon di
antartika
b) Awan noctilucen : awan malam yang berkilau, terdiri atas
kristal es. Air yang terkandung berasal dari pecahan meteor.
c) Awan Leticularis : awan yang bentuknya seperti lensa.
d) Awan fracteus : berasal dari awan kumulus yang sobek.
e) Awan kumilis : bisa dikatakan awan kumulus yang paling
kecil.
f) Awan undulatus : betuknya lembaran-lembaran kecil seperti
gelombang.
g) Awan translusidus : awan yang menutupi sebagian besar
langit, cenderung transparan
Sumber
: Seputar Awan - Mari Mengenal Awan Lebih Dalam
http://seputar-awan.hostzi.com/awanataubukan.html
Di edit kembali oleh : Restu Agustini
Di edit kembali oleh : Restu Agustini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar