Mineral
I.
Definisi dan klasifikasi Mineral
Mineral dapat kita definisikan sebagai bahan padat anorganik yang terdapat
secara alamiah, yang terdiri dari unsur-unsur kimiawi dalam perbandingan
tertentu, dimana atom-atom didalamnya tersusun mengikuti suatu pola yang
sistimatis. Mineral dapat kita jumpai dimana-mana disekitar kita, dapat berwujud sebagai batuan, tanah, atau pasir
yang diendapkan pada dasar sungai.
Beberapa daripada mineral tersebut dapat mempunyai nilai ekonomis karena didapatkan dalam jumlah yang besar,
sehingga memungkinkan untuk ditambang seperti emas
dan
perak. Mineral, kecuali beberapa jenis, memiliki sifat, bentuk tertentu dalam
keadaan padatnya, sebagai perwujudan dari susunan yang teratur didalamnya.
Apabila kondisinya memungkinkan, mereka akan dibatasi oleh bidang-bidang rata,
dan diasumsikan sebagai bentukbentuk yang teratur yang dikenal sebagai
“kristal”. Dengan demikian, kristal secara umum dapat di definisikan sebagai
bahan padat yang homogen yang memiliki pola internal susunan tiga dimensi yang
teratur. Studi yang khusus mempelajari sifat-sifat, bentuk susunan dan
cara-cara terjadinya bahan padat tersebut dinamakan kristalografi.
II.
Sifat fisik
mineral
Yang termasuk dalam
sifat fisik mineral adalah :
(1)
bentuk kristalnya, bentuk kristalnya
bermacam-macam dan khas. Sifat khasnya merupakan perwujudan dari kenampakan
luarnya atau bentuk luarnya yang terbentuk dari susunan mineral lainnya. Contoh
bentuk-bentuk kristal antara lain ialah : Triklin, Monoklin, Tetragonal,
Orthorombik, Hexagonal, Kubik, Trigonal dll.
(2)
berat
jenis,
setiap mineral memiliki berat jenis yang berbeda-beda. Besarnya di tentukan
oleh unsur-unsur pembentuknya, serta kepadatan dari katan unsur-unsur tersebut
dalam kristalnya. Umumnya mineral-mineral pembentuk batuan mempunyai berat
jenis batuan sebesar 2,7.
(3)
bidang belah, mineral mempunyai
kecenderungan untuk pecah melalui suatu bidang yang mempunai arah tertentu.
(4)
warna, pada mineral
terdapat berbagai macam warna yang di hasilkan dari zat pengotor. Contohnya,
pada mineral apatite yana berwarna ungu.
(5)
kekerasan, kekerasan suatu
mineral dakatakan relatif, skala kekerasan pada mineral disebut skala mohs.
(6)
goresan, beberapa jenis
mineral mempunyai goresan pada bidangnya, seperti pada mineral kuarsa dan
pyrit, yang khas.
(7)
Kilap, Kilap adalah
kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral. Kilap
pada mineral ada 2 (dua) jenis, yaitu Kilap Logam dan Kilap Non-Logam. Kilap
Non-logam antara lain, yaitu: kilap mutiara, kilap gelas, kilap sutera, kilap
resin, dan kilap tanah.
III. Sifat kimiawi mineral
Berdasarkan senyawa kimiawinya, mineral
dapat dikelompokkan menjadi mineral Silikat dan mineral Non-silikat. Terdapat 8
(delapan) kelompok mineral Non-silikat, yaitu kelompok Oksida, Sulfida, Sulfat,
Native elemen, Halid, Karbonat, Hidroksida, dan Phospat (lihat tabel 3.3).
Adapun mineral silikat (mengandung unsur SiO) yang umum dijumpai dalam batuan
adalah seperti terlihat pada tabel 3.2. Di depan telah dikemukakan bahwa tidak
kurang dari 2000 jenis minera yang dikenal hingga sekarang. Namun ternyata hanya
beberapa jenis saja yang terlibat dalam pembentukan batuan. Mineral-mineral
tersebut dinamakan “Mineral pembentuk batuan”, atau “Rock-forming minerals”,
yang merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel Bumi. Mineral
pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat:
(1)
Silikat, Hampir 90 %
mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang merupakan persenyawaan
antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur metal. Karena jumlahnya yang
besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi terdiri dari mineral silikat, dan
hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi).
Silikat merupakan bagian utama yang membentuk batuan baik itu sedimen, batuan
beku maupun batuan malihan. Silikat pembentuk batuan yang umum adalah dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium.
· Mineral
ferromagnesium: Umumnya
mempunyai warna gelap atau hitam dan berat jenis yang besar. Contohnya :
Olivine: dikenal karena
warnanya yang “olive”. Berat jenis berkisar antara 3.27 – 3.37, tumbuh sebagai
mineral yang mempunyai bidang belah yang kurang sempurna.
· Mineral
non-ferromagnesium. Umumnya berwarna terang. Contohnya :
Muskovit: Disebut mika putih
karena warnanya yang terang, kuning muda, coklat , hijau atau merah. BD.
berkisar antara 2.8 – 3.1.
(2)
Oksida, terbentuk sebagai
akibat perseyawaan langsung antara oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih
sederhana dibanding silikat. Mineral oksida umumnya lebih keras dibanding
mineral lainnya kecuali silikat. Mereka juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur
yang paling utama dalam oksida adalah besi, Chroom, mangan, timah dan
aluminium. Beberapa mineral oksida yang paling umum adalah “es” (H2O), korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit
(SnO2).
(3) Sulfida, Merupakan mineral hasil persenyawaan
langsung antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang), seperti besi, perak,
tembaga, timbal, seng dan merkuri. Beberapa dari mineral sulfida ini terdapat
sebagai bahan yang mempunyai nilai ekonomis, atau bijih, seperti “pirit” (FeS3), “chalcocite” (Cu2S), “galena” (PbS),
dan “sphalerit” (ZnS).
(4)
Karbonat dan Sulfat, Merupakan
persenyawaan dengan ion (CO3)2−, dan disebut
“karbonat”, umpamanya persenyawaan dengan Ca dinamakan “kalsium karbonat”, CaCO3 dikenal sebagai
mineral “kalsit”. Mineral ini merupakan susunan utama yang membentuk batuan
sedimen.
Contoh-contoh
mineral :
Olivine
Olivine adalah kelompok mineral silikat yang
tersusun dari
unsur besi (Fe) dan magnesium (Mg). Mineral
olivine berwarna hijau, dengan kilap gelas, terbentuk pada temperatur yang
tinggi. Mineral ini umumnya dijumpai pada batuan basalt dan ultramafic. Batuan
yang keseluruhan mineralnya terdiri dari mineral olivine dikenal dengan batuan
Dunite.
Amphibole/Hornblende
Amphibole adalah kelompok mineral silikat
yang berbentuk prismatik atau kristal yang menyerupai jarum. Mineral amphibole
umumnya mengandung besi (Fe), Magnesium (Mg), Kalsium (Ca), dan Alumunium (Al),
Silika (Si), dan Oksigen (O). Hornblende tampak pada foto yang berwarna hijau
tua kehitaman. Mineral ini banyak dijumpai pada berbagai jenis batuan beku dan
batuan metamorf.
Biotite
Semua mineral
mika berbentuk pipih, bentuk kristal berlembar menyerupai buku dan merupakan
bidang belahan (cleavage) dari mineral biotite. Mineral biotite umumnya
berwarna gelap, hitam atau coklat sedangkan muscovite berwarna terang, abu-abu
terang. Mineral mika mempunyai kekerasan yang lunak dan bisa digores dengan kuku.
Mica
Micas adalah kelompok mineral silicate minerals
dengan komposisi yang bervariasi, dari potassium (K), magnesium (Mg), iron
(Fe), aluminum (Al) , silicon (Si) dan air (H2O).
Sumber : buku “pengantar geologi”
Penyusun : Djauhari Noor
Disusun kembali oleh : Diaz Sumantri S.Pd
Diedit kembali oleh : Restu Agustini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar